"Tahun ini adalah tahun nol bagi Milan. Sebanyak 12 pemain juara telah pergi," kata Allegri.
Sepanjang sejarahku membela (hadah, lebay mendukung saja deh) tim kebanggaan AC Milan sejak 1995 belum pernah aku mengalami kehilangan 12 pemain secara berurutan begini. Ya tepatlah kalo Rhinno Gattuso menyebut ini adalah Revolusi Milan yang mengejutkan. Setelah musim 2011/2012 yang menegangkan ini berakhir, setidaknya Milan telah melepas pemain-pemain seniornya yang telah habis masa kontrak demi peremajaan skuad mereka diantaranya Clarence Seedorf (Botafogo), Gennaro Gattuso (Sion), Alesandro Nesta (Montreal Impact), Filippo Inzaghi, Gianluca Zambrotta, Mark van Bommel (PSV), Maxi Lopez (Sampdoria) serta Alberto Aquilani (Liverpool).
Yang paling membuat galau adalah kepergian Thiago Silva dan Zlatan Ibrahimovic melalui saga transfer yang berakhir dengan tawaran PSG yang tidak bisa ditolak MILAN, ya Ibracadabra dan TS33 benar-benar pergi dengan uang minyak yang memang sangat licin dari emir dubai ke Paris Saint Germain sebesar 65 juta euro. Dengan uang sebesar itu Milan bisa menyeimbangkan Neraca Keuangannya karena gaji Ibra dan TS33 yang memang sangat tinggi. Penghematan! ini memang mutlak dilakukan oleh semua klub bola papan atas Eropa saat ini berkenaan dengan adanya aturan Financial Fair Play (FPP) yang digulirkan oleh UEFA atas inisiasi Michael Platini.
Tifosi pun tidak hanya galau lagi bahkan CurvaSud telah menggelar upacara teatrikal kematian MILAN sesaat setelah klub mengembalikan uang tiket terusan kepada fans yang kecewa karena IBRA dan TS dijual, imbas lain Pertandingan pra musin MILAN di Swedia pun secara mendadak dibatalkan dengan tidak adanya Ibra dalam tim.
Lini belakang tanpa Nesta dan TS adalah tembok rapuh yang dijaga Bonera yang blunder dan yepes yang gamang serta beberapa pemain muda minim pengalaman, pemain baru Acerbi meskipun dia adalah Milanisti Sejati yang tentu akan memberikan segalanya bagi MILAN tapi skill pemain ini biasa-biasa saja (semoga saya salah, karena baru liat dia 2 kali main dalam ujicoba). Lini tengah tanpa Seedorf dan kesalahan fatal melepas Pirlo ke Juve, tanpa MvB yang ngotot, masih menunggu pembuktian kiprah Montolivo dan Muntari, terakhir lini depan tanpa Ibra yang berperan di sebagian besar kemenangan Milan musim lalu tidak bisa dibayangkan, Robinho yang tidak konsisten dan Pato yang baru sembuh dari cedera panjang… tapi yang namanya TIfosi itu kewajibannya cuma mendukung…., mendukung untuk menang menang dan menang dalam ajang apapun, misalkan MILAN turun kasta ke liga tarkam sekalipun tifosi akan tetap membela, saya tidak lagi menjadi tifosi MILAN kalau MILAN sudah bubar, selama masih ada nama AC MILAN yang saat ini masih tegak bergelar il club piu titulato del mondo disitu saya berdiri terdepan dalam barisan Ulgad.
Crediamo, tetap Optimis, percaya…
Optimis Milan akan bangkit tapi dalam koridor yang realistis. Untuk musim ini MILAN saya perkirakan akan sulit bersaing di Liga Champion (sekedar kompetitif sih iya) apabila tidak ada beberapa nama besar yang masuk yang sepertinya ini harapan fans yang hampir mustahil dikarenakan FPP tadi. Tapi saya percaya MILAN sedang bertransformasi menjadi klub mapan dalam prestasi di lapangan dan sehat dalam keuangan. Sampai akhir transfer window 31 Agustus nanti (masih lama bro) saya yakin Manajemen akan mampu manambal lobang-lobang di setiap lini sehingga MILAN akan tampil lebih kompetitif, target 3 besar liga juga saya kira realistis. Mengenai isu terakhir kedatangan kembali KAKA’ dari Real Madrid, saya kok merasa ini akan mengulang kejadian kembalinya Sheva dari Chelsea. KAKA’, tipe pemain yang telah tercukupi semua ekspektasi sebagai Seorang Pemain sehingga passion nya saya ragukan, tapi entahlah.
Strategi transfer Arsenal saya kira lebih tepat untuk kondisi MILAN saat ini dan beberapa tahun kedepan, incar pemain muda berbakat yang berkelabatan di bursa transfer, tidak jadi pemain besar tidak rugi, jadi pemain besar untung berlipat-lipat.
Crediamo, tetap optimis, tetap percaya… FORZA MILAN!
because sometimes life should be celebrated
